Anies Baswedan: Selesaikan Krisis Iklim dengan Kolaborasi dan Diplomasi

Dalam menyelesaikan permalasahan lintas territorial seperti krisis iklim, Anies Baswedan benar bahwa penyelesaiannya tidak bisa dilakukan hanya dengan solusi tunggal. Penting untuk kita melakukan banyak kolaborasi baik itu tingkat lokal maupun internasional.

Tidak hanya berkolaborasi sebenarnya, kita juga harus aktid berdiplomasi dengan penyelenggara negara lain yang mengalami masalah yang sama. Dengan kita Bersatu mencari solusi yang efektif, bukan tidak mungkin kita akan punya lingkungan baru yang lebih sehat dan nyaman untuk tinggal.

Nah berbicara krisis iklim memang sangat menarik, karena di negeri ini penyelesaiannya masih terus dalam masa pendim. Alasannya karena ada masalah yang lebih urgent untuk diselesaikan, padahal kalau kita lihat lagi permasalahan krisis iklim sudah hampir mengamcam kedaulatan negara dan masyarakat kita.

Krisis iklim begitu besar dampaknya bagi masyarakat miskin dan rentan. Contohnya mereka yang tinggal di pesisir Demak maupun pulau yang ada di batas terluar Indonesia, mereka harus bertahun tahun menanggung dampak ekonomi. Salah satu ancaman terdekat adalah tenggelamnya tempat tinggal yang selama ini mereka tinggali.

Dengan kondisi harusnya semua pihak sadar bahwa masalah iklim harus jadi prioritas untuk diselesaikan karena ada jutaan warga yang terdampak.

Krisis Iklim Bukan Pintu Penitipan Kepentingan

Butuh banyak pihak dalam penyelesaian krisis iklim, jangan tergoda ketika kamu diajak untuk mewajarkan saja pelaku bisnis yang mendahulukan kepentingannya sendiri. Anies Baswedan benar, bahwasannya yang harus didahulukan adalah perluasan dan elektrifikasi transportasi massal ketimbang pemberian subsidi pada mobil listrik pribadi. Yang mana dampaknya jelas, yaitu masyarakat jadi lebih mudah dalam bermobilisasi tanpa takut menyumbangkan emisi gas rumah kaca.

Apabila lingkungan sosial kita masih banyak orang yang ingin meraup keuntungan sendiri, maka sudah bisa dipastikan keadilan sosial di negeri ini sudah tidak ada lagi. Padahal jelas untuk menyelesaikan krisis iklim kita butuh Evidence Based Policy dan mengajak warga untuk mengambil peran sebagai problem solver. Karena sejatinya negara tidak mungkin bisa kalau harus menyelesaikan masalah ini sendiri, maka dari itu kunci suksesnya keadilan iklim terletak pada kolaborasi dan diplomasi.

Melakukan Kolaborasi dan Diplomasi Untuk Mengatasi Krisis Iklim

Krisis iklim tidak bisa diobati dengan solusi tunggal, apalagi Indonesia terdiri dari berbagai macam kondisi alam dan masyarakat. Oleh karena itu mereka yang ada di daerah perlu untuk untuk duduk bersama dengan penyelenggara negara ini. Guna mencari solusi yang cocok untuk masing-masing daerah sesuai dengan permasalahan iklim yang dialaminya.

Kita bisa mencontoh gagasan Anies Baswedan yang bertemu dengan komunitas Ciliwung Condet untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan disana. Hingga terlahir solusi bahwa semua masyarakat harus terlibat dalam menjaga ekosistem biologis yang ada di sekitar sungai Ciliwung. Langkahnya tidak berhenti pada pembangunan infrastruktur fisik batu beton sungai saja. Tetapi lebih dari itu mereka bersama-sama membangun ekosistem sosial yang ideal untuk mereka tinggali selama mungkin.

Selain kolaborasi di tingkat lokal, menurut Anies Baswedan kita perlu berdiplomasi dengan komunitas internasional. Kita harus aktif dalam mempercepat agenda keadilan iklim, dengan sharing penyelesaian krisis iklim di Indonesia kita bisa berdiri sejajar dengan komunitas dunia

Ingat sudah tidak waktunya pendekatan diplomasi dilatarbelakangi transaksi, jangan lagi menggadaikan kekayaan alam dan harga diri kita. Mungkin langkah Anies baru berawal dari Jakarta, tapi dari Jakarta ini beliau diamanahi sebagai Wakil Ketua Komite Pengarah di C40. C40 merupakan jaringan kota besar dunia yang memang punya komitmen dalam mengatasi krisis iklim.

Jakarta sudah berhadil menurunkan emisi karbon berkat Anies Baswedan dan berbagai pihak. Dan dampaknya bukan lagi hanya pada warga Jakarta tapi bisa juga dirasakan di seluruh dunia. Tapi langkah Anies Baswedan masih panjang dan butuh bantuan dari generasi kiwari. Anies yakin generasi kiwari punya solusi beraneka ragam, dan beliau siap memberikan ruang kepada mereka untuk turut andil dalam mewujudkan keadilan iklim.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *